TUGAS ALGORITMA SESI 11

File and Struct

Structure (struct) merupakan kumpulan variable-variable yang bertempat di suatu tempat yang sama. Berbeda dengan array yang berisi kumpulan variable-variable yang bertipe sama dalam satu nama, maka suatu structure dapat terdiri dari variable-variable yang berbeda tipenya yang tersimpan dalam satu nama structure.

Dalam hal ini, dalam suatu structure bisa terdapat berbeda-beda type data seperti char, int, float, dll.

Pola Structure di C++ :

#include
#include

struct Film{
char namaFilm[50];
int jam;
int rating;
}filem[5];

void view(){
int i;
for(i=0;i<4;i++){
printf("%s %d %d\n",filem[i].namaFilm,filem[i].jam,filem[i].rating);
}
}

void print(){
FILE *out;
out = fopen("output.csv","w+");
int i;
for(i=0;i<5;i++){
fprintf(out,"%s,%d,%d\n",filem[i].namaFilm,filem[i].jam,filem[i].rating);
}
fclose(out);
}

void tambahFilm(int i){
char namaFilm[25];
int jam;
int rating;
do{
printf("Masukan nama film [10..25]: ");
scanf("%[^\n]",namaFilm);
fflush(stdin);
}while( strlen(namaFilm) 25);

do{
printf(“Masukan jam [0..23]”);
scanf(“%d”,&jam);
fflush(stdin);
}while( jam 23);

printf(“Rating:”);
scanf(“%d”,&rating);

strcpy(filem[i].namaFilm , namaFilm);
filem[i].rating = rating;
filem[i].jam = jam;
}

int main(){
FILE *in;
int i=0;
in = fopen(“film.csv”,”r”);
if( in == NULL){
printf(“File \’film.csv’ tidak ditemukan”);
getchar();
return 1;
}else{
while( !feof(in) ){
fscanf(in,”%[^,],%d,%d\n”,filem[i].namaFilm,&filem[i].jam,&filem[i].rating);
i++;
}
view();
}
fclose(in);
tambahFilm(i);
print();
return 0;
}

TUGAS ALGORITMA SESI 10

SORTING

Sorting adalah proses menyusun elemen – elemen dengan tata urut tertentu dan proses tersebut terimplementasi dalam bermacam aplikasi. Kita ambil contoh pada aplikasi perbankan. Aplikasi tersebut mampu menampilkan daftar account yang aktif.
Hampir seluruh pengguna pada sistem akan memilih tampilan daftar berurutan secara ascending demi kenyamanan dalam penelusuran data.
Beberapa macam algoritma sorting telah dibuat karena proses tersebut sangat mendasar dan sering digunakan. Oleh karena itu, pemahaman atas algoritma – algoritma yang ada sangatlah berguna.

1.Selection Sort (Ascending):
Pengurutan dilakukan dengan memilih elemen terbesar dan menempatkan pada posisinya,
kemudian mencari element terbesar berikutnya dan menempatkan pada tempatnya, dan
seterusnya.
Proses pengurutan dengan menggunakan metode selection sort secara terurut naik adalah :
1. Mencari data terkecil dari data pertama sampai data terakhir, kemunian di tukar posisinya dengan data pertama.
2. mencari data terkecil dari data kedua sampai data terakhir, kemudian di tukar dengan posisinya dengan data kedua.
3. mencari data terkecil dari data ketiga sampai data terakhir, kemudian di tukar posisinya dengan data ketiga
4. dan seterusnya sampai semua data turut naik. apabila terdapat n buah data yang akan di urutkan, maka membutukan (n – 1) langkah pengurutan, dimana data terakhir yaitu data ke-n tidak perlu di urutkan karena hanya tinggal satu satunya.

2.Bubble Sort
Konsep Buble Sort
Metode pengurutan gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada dipermukaan air. Karena berat jenis gelembung sabun lebih ringan daripada berat jenis air, maka gelembung sabun selalu terapung ke atas permukaan. Prinsip di atas dipakai pada pengurutan gelembung.
Bubble sort (metode gelembung) adalah metode/algoritma pengurutan dengan dengan cara melakukan penukaran data dengan tepat disebelahnya secara terus menerus sampai bisa dipastikan dalam satu iterasi tertentu tidak ada lagi perubahan. Jika tidak ada perubahan berarti data sudah terurut. Disebut pengurutan gelembung karena masing-masing kunci akan dengan lambat menggelembung ke posisinya yang tepat.

3.Metode Penyisipan Langsung (Straight Insertion Sort) / Insertion sort
Ilustrasi :
Data dicek satu per satu mulai dari yang kedua sampai dengan yang terakhir. Apabila
ditemukan data yang lebih kecil daripada data sebelumnya, maka data tersebut disisipkan
pada posisi yang sesuai. Akan lebih mudah apabila membayangkan pengurutan kartu.
Pertama-tama anda meletakkan kartu-kartu tersebut di atas meja, kemudian melihatnya
dari kiri ke kanan. Apabila kartu di sebelah kanan lebih kecil daripada kartu di sebelahkiri, maka ambil kartu tersebut dan sisipkan di tempat yang sesuai.

4.Metode Penggabungan (Merge Sort)
Metode penggabungan biasanya digunakan pada pengurutan berkas. Prinsip dari
metode penggabungan sebagai berikut : mula-mula diberikan dua kumpulan data yang
sudah dalam keadaan urut. Kedua kumpulan data tersebut harus dijadikan satu table
sehingga dalam keadaan urut.

5.Quick Sort
Algoritma sortir yang efisien yang ditulis oleh C.A.R. Hoare pada 1962. Dasar strateginya adalah “memecah dan menguasai”. Quicksort dimulai dengan menscan daftar yang disortir untuk nilai median. Nilai ini, yang disebut tumpuan (pivot), kemudian dipindahkan ke satu sisi pada daftar dan butir-butir yang nilainya lebih besar dari tumpuan di pindahkan ke sisi lain.

6.Metode Shell (Shell Sort)
Metode ini disebut juga dengan metode pertambahan menurun (diminishing
increment). Metode ini dikembangkan oleh Donald L. Shell pada tahun 1959, sehingga
sering disebut dengan Metode Shell Sort. Metode ini mengurutkan data dengan cara
membandingkan suatu data dengan data lain yang memiliki jarak tertentu, kemudian
dilakukan penukaran bila diperlukan

TUGAS ALGORITMA SESI 5

ARRAY DAN POINTER/strong>

ARRAY
Array adalah sekumpulan variable yang bertipe data sama yang dibedakan oleh indeks. Suatu Array mempunyai jumlah komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya komponen dalam suatu larik ditunjukan oleh suatu indek untuk membedakan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Dalam bahasa C, index dari array dimulai dengan 0 (zero).
Variabel array dalam Borland C++, dapat digolongkan menjadi Dua buah dimensi:
·Array Satu Dimensi
·Array Dua Dimensi

1.Array Satu Dimensi
Sebelum digunakan, variabel array perlu dideklarasikan terlebih dahulu. Cara mendeklarasikan variabel array sama seperti deklarasi variabel yang lainnya, hanya saja diikuti oleh suatu indek yang menunjukan jumlah maksimum data yang disediakan.

Bentuk Umum pendeklarasian array :
Tipe-Data Nama_Variabel[Ukuran];
Keterangan :
Type Data : Untuk menyatakan type data yang digunakan.
Ukuran : Untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array.
Contoh penulisannya : int IPK[5];

Contoh Program Array Satu Dimensi :
#include

int x, nilai[3]; // variabel nilai menggunakan array
float rata;

void main()
{
rata = 0;

clrscr();
cout<<"Menghitung Nilai Rata-Rata"<<endl<<endl;
for(x=0;x<3;x++)
{
cout<>nilai[x];
rata+=nilai[x];
}
cout<<"\nRata-Rata : "<<rata/3;
getch();
}

2.Array Dua Dimensi
Array dimensi dua tersusun dalam bentuk baris dan kolom, dimana indeks pertama menunjukan baris dan indeks kedua menunjukan kolom. Array dimensi dua dapat digunakan seperti pendatan penjualan, pendataan nilai dan lain sebagainya.

Bentuk Umum pendeklarasian array :
Tipe-Data Nama_Variabel[index-1][index-2];
Keterangan :
Type Data : Untuk menyatakan type data yang digunakan.
Index-1 : Untuk menyatakan jumlah baris
Index-2 : Untuk menyatakan jumlah kolom
Contoh Penulisannya : int penjualan[3][3]

Inisialisasi Array
Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk pendefinisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut :
Tipe_data nama_array[jml_elemen] = { nilai array };
Contoh Penulisannya : float nilai [2][3]={{3,5,7},{2,4,6}}

Contoh Program Array Dua Dimensi :
#include"constream.h"

struct barang {
char kode;
char nama[10];
}data[5];

char ulang;
long nilai[5][6],b,x[3],tmp; //pada variable nilain digunakan array 2 dimensi

void main()
{
textcolor(BLACK);
textbackground(WHITE);
do
{
clrscr();
gotoxy(20,1);cout<<"ÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍ";
gotoxy(21,2);cout<<"DATA PENJUALAN PERALATAN RUMAH TANGGA";
gotoxy(33,3);cout<<"TOKO FURNITURE";
gotoxy(20,4);cout<<"ÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍ\n\n";

cout<<" ÉÍÍÍÍËÍÍÍÍÍÍËÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍËÍÍÍÍÍÍÍÍÍËÍÍÍÍÍÍÍÍËÍÍÍÍÍÍÍÍÍËÍÍÍÍÍÍÍÍËÍÍÍÍÍÍÍÍÍ» \n";
cout<<" º No º Kode º Nama Barang º Harga º Jumlah º Total º Diskon º Bayar º \n";
cout<<" ÌÍÍÍÍÎÍÍÍÍÍÍÎÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÎÍÍÍÍÍÍÍÍÍÎÍÍÍÍÍÍÍÍÎÍÍÍÍÍÍÍÍÍÎÍÍÍÍÍÍÍÍÎÍÍÍÍÍÍÍÍ͹ \n";
cout<<" º 1. º º º º º º º º \n";
cout<<" º 2. º º º º º º º º \n";
cout<<" º 3. º º º º º º º º \n";
cout<<" º 4. º º º º º º º º \n";
cout<<" ÈÍÍÍÍÊÍÍÍÍÍÍÊÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÊÍÍÍÍÍÍÍÍÍÊÍÍÍÍÍÍÍÍÊÍÍÍÍÍÍÍÍÍÊÍÍÍÍÍÍÍÍÊÍÍÍÍÍÍÍÍͼ \n\n\n";

cout<<" ÉÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍËÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍ» \n";
cout<<" º Barang Termahal º º Kode : R=Rak Buku \n";
cout<<" ÌÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÎÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍ͹ L=Lemari \n";
cout<<" º Barang Termurah º º K=Kursi \n";
cout<<" ÌÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÎÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍ͹ M=Meja \n";
cout<<" º Barang Terlaris º º E=Ember \n";
cout<<" ÈÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÊÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍÍͼ S=Sapu \n";

for(b=1;b<=4;b++)
{
ulang:
gotoxy(10,8+b);cout<> data[b].kode;
if (data[b].kode == ‘R’ || data[b].kode == ‘r’ ){nilai[b][1]=50000; gotoxy(17,8+b); cout<<"Rak Buku";}
else if (data[b].kode == 'L' || data[b].kode == 'l' ){nilai[b][1]=90000; gotoxy(17,8+b); cout<<"Lemari";}
else if (data[b].kode == 'K' || data[b].kode == 'k' ){nilai[b][1]=30000; gotoxy(17,8+b); cout<<"Kursi";}
else if (data[b].kode == 'M' || data[b].kode == 'm' ){nilai[b][1]=60000; gotoxy(17,8+b); cout<<"Meja";}
else if (data[b].kode == 'E' || data[b].kode == 'e' ){nilai[b][1]=3000; gotoxy(17,8+b); cout<<"Ember";}
else if (data[b].kode == 'S' || data[b].kode == 's' ){nilai[b][1]=4000; gotoxy(17,8+b); cout<<"Sapu";}
else goto ulang;

gotoxy(33,8+b);cout<> nilai[b][2]; //jumlah
nilai[b][3]=nilai[b][1]*nilai[b][2]; //total
gotoxy(51,8+b);cout<=3){nilai[b][4]=0.1*nilai[b][3];} //diskon
else nilai[b][4]=0.05*nilai[b][3];
gotoxy(61,8+b);cout<< nilai[b][4];
nilai[b][5]=nilai[b][3]-nilai[b][4]; //bayar
gotoxy(70,8+b);cout<< nilai[b][5];
}

//barang Termahal Termurah Terlaris
x[0]=nilai[1][1];
x[1]=nilai[1][1];
x[2]=nilai[1][1];
tmp=nilai[1][2];
for (b=1;b<=4;b++)
{
if (x[0]nilai[b][1]){x[1]=nilai[b][1];}
if (tmp<nilai[b][2]){tmp=nilai[b][2]; x[2]=nilai[b][1];}
}
for(b=0;b<3;b++)
{
if(x[b]==50000){gotoxy(23,17+(b*2));cout<<"Rak Buku";}
else if(x[b]==90000){gotoxy(23,17+(b*2));cout<<"Lemari";}
else if(x[b]==30000){gotoxy(23,17+(b*2));cout<<"Kursi";}
else if(x[b]==60000){gotoxy(23,17+(b*2));cout<<"Meja";}
else if(x[b]==3000){gotoxy(23,17+(b*2));cout<<"Ember";}
else if(x[b]==4000){gotoxy(23,17+(b*2));cout<<"Sapu";}
}
gotoxy(18,24);cout<>ulang;
}while(ulang== ‘Y’ || ulang == ‘y’);
}

POINTER
Pointer (variabel penunjuk) adalah suatu variabel yang berisi alamat memori dari suatu variabel lain. Alamat ini merupakan lokasi dari obyek lain (biasanya variabel lain) di dalam memori. Contoh, jika sebuah variabel berisi alamat dari variabel lain, variabel pertama dikatakan menunjuk ke variabel kedua.

Operator Pointer ada dua, yaitu :
·Operator &
Operator & bersifat unary (hanya memerlukan satu operand saja).
Operator & menghasilkan alamat dari operandnya.
·Operator *
Operator * bersifat unary (hanya memerlukan satu operand saja).
Operator * menghasilkan nilai yang berada pada sebuah alamat.
Deklarasi Pointer
Seperti halnya variabel yang lain, variabel pointer juga harus dideklarasikan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Bentuk Umum : Tipe_data *nama_pointer;

Contoh Program :
#include
int *px;
char *sh;

void main()
{
int x, y; /* x dan y bertipe int */
int *px; /* px pointer yang menunjuk objek */
clrscr();
x = 87;
px = &x; /* px berisi alamat dari x */
y = *px; /* y berisi nilai yang ditunjuk px */
cout<<“Alamat x =”<<&x <<\n”;
cout<<“Isi px = \n”, px);
cout<<“Isi x = \n”, x);
cout<<“Nilai yang ditunjuk oleh px = \n”, *px);
cout<<“Nilai y = \n”, y);
getch();
}

Operasi Pointer
· Operasi Penugasan
Suatu variable pointer seperti halnya variable yang lain, juga bisa mengalami operasi penugasan. Nilai dari suatu variable pointer dapat disalin ke variable pointer yang lain.

Contoh Program :
#include
void main()
{
float *x1,y, *x2;
clrscr();
y = 13.45;
x1 = &y; /* Alamat dari y disalin ke variabel x1 */
x2 = x1; /* Isi variabel x1 disalin ke variabel x2 */
cout<<"Nilai variabel y = "<<y<< " ada di alamat "<< x1<<"\n";
cout<<"Nilai variabel y = "<<y<< " ada di alamat "<< x2<<"\n";
getch();
}

·Operasi Aritmatika
Suatu variabel pointer hanya dapat dilakukan operasi aritmatika dengan nilai integer saja. Operasi yang biasa dilakukan adalah operasi penambahan dan pengurangan. Operasi penambahan dengan suatu nilai menunjukkan lokasi data berikutnya (index selanjutnya) dalam memori. Begitu juga operasi pengurangan.

Contoh Program :
#include
void main()
{
int nilai[3], *penunjuk;
clrscr();
nilai[0] = 125;
nilai[1] = 345;
nilai[2] = 750;
penunjuk = &nilai[0];
cout<<"Nilai "<<*penunjuk <<" ada di alamat memori " <<penunjuk<<"\n";
cout<<"Nilai "<<*(penunjuk+1) <<" ada di alamat memori " <<penunjuk+1<<"\n";
cout<<"Nilai "<<*(penunjuk+2) <<" ada di alamat memori " <<penunjuk+2<<"\n";
getch();
}

·Operasi Logika
Suatu pointer juga dapat dikenai operasi logika.
Contoh Program :
#include
void main()
{
int a = 100, b = 200, *pa, *pb;
clrscr();
pa = &a;
pb = &b;
cout<<"nilai pa= "<<pa<< " nilai pb= "<<pb<<"\n";
if(pa < pb)
cout<<"pa menunjuk ke memori lebih rendah dari pb\n";
if(pa == pb)
cout< pb)
cout<<"pa menunjuk ke memori lebih tinggi dari pb\n";
getch();
}

TUGAS ALGORITMA SESI 4

BAGIAN-BAGIAN REPETITION/LOOPING:
1.FOR
2.WHILE
3.DO-WHILE

1.FOR
Gunanya untuk mengulang satu pernyataan sebanyak yang kita mau.
Script for(int i=0;i<=9;i++) { statement}
Pengulangan akan dilakukan dari 0-9, berarti ada 10x pengulangan.
Arti variable i=0 adalah nilai awal dari i adalah 0.
Arti i<=9 adalah maksimal pengulangan yang dilakukan adalah sampai 9.
Arti i++ adalah menambahkan nilai setiap pengulangan yang sudah di eksekusi,
contoh nya jika kita sudah memasukkan nilai di i [0] , maka akan langsung lanjut ke i [1] dan seterusnya hingga i [9].

2.WHILE
Hampir sama dengan For, namun dalam while sistemnya hampir sama juga dengan If. Berikut contoh scriptnya :
Int i=1;
While(i<=4)
{
Cout<<;
I++;
}
Sebelum penggunaan while, nilai integer harus di deklarasikan terlebih dahulu (int i=1).
Penggunaannya hampir sama dengan if, tetapi di akhir statement harus ada tanda variable++ (i++) untuk menyatakan pengulangan hingga 4x.

3.DO-WHILE
Merupakan statement pengulangan yang biasa digunakan untuk membuat menu dalam program. Secara umum proses do while sama dengan for ataupun while. Berikut contohnya :
do
{
Clrscr();
Cout<<”1. Jual“;
Cout<>i;

}while(i!=3);
Dalam statement di atas, ada 2 menu yang kita buat, yaitu menu jual dan beli. Dalam hal ini jika kita tidak menginput 3 (while(i!=3)) maka pengulangan terus berlangsung.

TUGAS ALGORITMA SESI 3

Selection definition

Syntax :
-If
-If-else
-Switch-case

1. Syntax Error
Error tata bahasa (sintaks) merupakan jenis error yang paling banyak terjadi dalam pembuatan program. Namun error ini paling mudah terdeteksi karena umumnya compiler atau interpreter dari masing-masing bahasa program akan melakukan pengecekan sebelum program dijalankan (saat dikompilasi). Lokasi baris yang menyebabkan error juga biasanya sudah ditunjukkan. Hanya perlu kejelian untuk memperbaikinya.

Sebagai contoh potongan program Bahasa C berikut ini akan error pada baris ke-4 karena pada baris sebelumnya (baris ke-3) statement belum ditutup menggunakan titik koma (;)

Code block
void main() {
int a=2, b=0;
printf(“%i”, a)
printf(“%i”, b);
}

2.Runtime Error
Tingkatan error selanjutnya adalah error runtime. Dimana error ini akan terdeteksi saat program dijalankan (di-running). Penyebabnya beragam, pada umumnya karena terjadi kesalahan dalam proses input, perhitungan dan juga dalam proses output. Sebagai contoh yang banyak terjadi adalah error runtime karena pembagian suatu bilangan dengan nol. Lihat contoh program bahasa c berikut ini! Secara sintaks tentu tidak terdapat error, namun jika dijalankan, operasi pembagian pada baris ke-5 akan menyebabkan error “division by zero”.

Code block
void main() {
int a=2, b=0;
printf(“%i”, a)
printf(“%i”, b);
printf(“%i”, a/b);
}

3.Logical Error
Jenis error yang satu ini merupakan jenis error yang paling susah dideteksi karena terjadinya bukan karena kesalahan penulisan (sintaks) atau kesalahan proses runtime, namun kesalahan dari sisi programmer, dalam hal ini algoritma yang digunakan. Karena logikanya salah, tentunya output yang dihasilkan juga akan salah. Untuk mendeteksi letak kesalahannya, bukanlah hal yang mudah. Terkadang kita harus merunut algoritma yang digunakan baris per baris (line-by-line).

Sebagai contoh error yang termasuk dalam jenis error logika adalah saat kita membuat program yang menghasilkan nilai luas dari suatu lingkaran yang jari-jarinya diinput oleh user. Jika user menginputkan nilai 7, tentu program seharusnya akan menampilkan nilai 154. Namun jika ternyata program tidak menghasilkan hasil sesuai yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai error logika (logical error).

Contoh program:

Code block
void main() {
int jari;
float luas;
printf(“Masukkan jari-jari : “);
scanf(“%i”, &jari);
luas = 2 * 3.14 * jari * jari;
printf(“%f”, luas);
}

4.Runtime -> Address memori
-> Pointer
-> Perhitungan
-> Memori
-> Overflow

TUGAS ALGORITMA SESI 2

1. ASSINGMENT OPERATORS
Operator yang digunakan untuk memberikan sebuah nilai pada sebuah variabel atau struktur data. Assignment operator (operator pengerjaan) menggunakan simbol titik dua diikuti oleh tanda sama dengan (: =)
Contoh : A: = B

2. BINARY OPERATORS
Disebut dengan binary operator (tanda operasi biner) karena operator ini digunakan untuk mengoperasikan 2 buah operand. Operand dapat berbentuk konstanta ataupun variabel. Operator ini digunakan untuk operasi aritmatika yang berhubungan dengan nilai tipe integer dan real.
Contoh :
Begin
WriTeln (15*5);
WriTeln (20/3);
WriTeln (20 div 3);
WriTeln (20 mod 3);
End.

3. UNARY OPERATORS
Disebut Unary karena operator ini hanya menggunakan sebuah operand saja. Unary operator dapat berupa unary minus dan unary plus. Unary minus adalah operator yang berupa tanda minus yang ganya digunakan pada sebuah numerik operand saja untuk menunjukan nilai negatif, baik pada operand numerik real, maupun numerik integer. Unary plus adalh operator untuk memberi tanda plus.
Contoh:
-5
-7 a+(-b)
-2.5 a+(+b)
+2.5

4. BITWISE OPERATORS
digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai integer.
Contoh:
# include
void main ( )
{
int m = 82, n = 26;
count<<m<<" << 2"<<" = "<< ( m << 2 ) << endl;
count<<m<> 2″<<" = "<> 2 ) << endl;
count<<m<<" & "<< n <<" = "<< ( m & n ) << endl;
count<<m<<" ! "<< n <<" = "<< ( m ! n ) << endl;
count<<m<<" ^ "<< n <<" = "<< ( m ^ n ) << endl;
count<<"~"<<m<<" = "<<~m<<endl;
}
Output:
82 <> 2 = 20
82 & 26 = 18
82 ! 26 = 90
82 ^ 26 = 72
~82 = -83

5. RELATIONAL OPERATORS
Relational operator (Operator Hubungan) digunakan untuk membandingkan hubungan antara dua buah operand dan akan didapatkan hasil tipe boolean, yaitu true atau false.
Contoh:
Var
a, b : integer;
Begin
a = 5;
b = 3;
Writeln (a=b);
Writeln (a=5);
Writeln (ab);
Writeln (a>b);
Writeln (a>=b);
Writeln (a<b);
Writeln (a<=b)
End.
Bila dijalankan:
False
True
True
True
True
False
False

6. LOGICAL OPERATORS
Terdapat 4 buah logical operator, yaitu Not, And, Or dan Xor. Bentuk operator ini sama dengan bitwise operator, tetapi penggunaanya lain. Logical operator bekerja dengan nilai – nilai logika, yaitu True dan False.
Contoh:
Begin
Writeln (not True);
Writeln (not False);
Writeln (True And False);
Writeln (True Or False);
Writeln (True Xor False);
End.
Bila dijalankan:
False
True
False
True
True
Set Operator
Set operator digunakan unt/uk operasi himpunan.
Contoh:
Type
BilanganHex = Set of char;
Ver
Hexa : Bilangan Hex;
Begin
Hexa := ['0', , '9','A', , 'F'];


7. STRING OPERATORS
String operator digunakan untuk operasi string. Hanya ada sebuah operator string saja, yaitu operator + yang digunkan untuk menggabung 2 buah nilai string.
Contoh:
Nama1, Nama2, Nama3 : string[15];
Begin
Nama1 := ‘JOKO’;
Nama2 := ‘JONI’
Nama3 := Nama1 + Nama2;
Writeln (Nama3)
End.

Algoritma dan Pemrograman

  • 1. OOP adalah Pemrograman berorientasi objek, paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya,
  • 2. Inheritance atau Pewarisan/Penurunan adalah konsep pemrograman dimana sebuah class dapat ‘menurunkanproperty dan method yang dimilikinya kepada class lain. Konsep inheritance digunakan untuk memanfaatkan fitur ‘code reuse’ untuk menghindari duplikasi kode program.konsep inheritance membuat sebuah struktur atau ‘hierarchyclass dalam kode program. Class yang akan ‘diturunkan’ bisa disebut sebagai class induk (parent class), super class, atau base class. Sedangkan class yang ‘menerima penurunan’ bisa disebut sebagai class anak (child class), sub class, derived class atauheir class.
  • 3.Enkapsulasi adalah pembungkus, pembungkus disini dimaksudkan untuk menjaga suatu proses program agar tidak dapat diakses secara sembarangan atau di intervensi oleh program lain. Konsep enkapsulasi sangat penting dilakukan untuk menjaga kebutuhan program agar dapat diakses sewaktu-waktu, sekaligus menjaga program tersebut.
  • 4. Polymorphism adalah suatu aksi yang memungkinkan pemrogram menyampaikan pesan tertentu keluar dari hirarki obyeknya, dimana obyek yang berbeda memberikan tanggapan/respon terhadap pesan yang sama sesuai dengan sifat masing-masing obyek. Atau Polymorphic dapat berarti banyak bentuk, maksudnya yaitu kita dapat menimpa (override), suatu method, yang berasal dari parent class (super class) dimana object tersebut diturunkan, sehingga memiliki kelakuan yang berbeda.

FEP BINUSIAN 2019

 

Anggrek_Campus_-_Bina_Nusantara_University

 

Halo nama saya Ida Bagus Putra Manuaba. Saya adalah mahasiswa baru di Binus dengan jurusan Mobile Application Tecnology University, FEP di Binus University ada tiga tingkatan yaitu GO, AO, CLO, Dan kita banyak mendapatkan pengalaman yang hebat di BInus University dan kakak-kakak BC memberi kita pengalaman yang baru ke kita tentang pembelajaaran di waktu perkuliahan nanti.

 

1. GENERAL ORIENTATION

Dalam GENERAL ORIENTATION kita di bimbing oleh kakak-kakak BC kita, dalam General Orientation kita diwajibkan mengikuti aturan yang di berikan kakak BC, Seperti menggunakan baju putih dan celana hitam, dan banyak aturan lainnya, saya diwajibkan membawa minyak dan sembako untuk disumbangkan untuk orang yang tidak mampu. Saya dalam acara GO ini tergabung dalam team ABN16 yang terdiri dari jurusan GAT, MAT, CS yang dalam himpunan SOCS.

 

2. ACADEMIC ORIENTATION

Dalam ACADEMIC ORIENTATION kita belajar pengalaman di kuliah, dan kita belajar di Binus selama 2 minggu, kita di absen, mendengarkan materi, dan diajar oleh dosen MAT, saat AO kita juga belajar dengan waktu yang ditentukan di BINUSMAYA, selama AO saya mendapatkan tugas membuat blog dan wajib mengikuti HTTP.

 

3. HIMTI TOGETHERNESS and TOP PERFORMANCE (HTTP)

Saat saya mengikuti HTTP saya berangkat dari rumah jam 6 pagi, dan sampai jam 7 di Binus, saya dan teman-teman pergi ke gedung BPPT di Jalan M.H Thamrin, Di Jakarta Pusat, HTTP itu acara yang keren menurut gue, disana ada acara penyambutan mahasiswa baru SoCS, seperti pemakaian jas almamater bersama dan lainnya. Bukan hanya itu, namanya kan ada Togetherness-nya, jadi ya kita diajak kebersamaan sesama mahasiswa SoCS. Kita bisa mengenal satu sama lain dan mendapat teman baru disana, sungguh pengalaman yang luar biasaa. dan dapat merchendise yang menarik.

 

4. ORGANIZATION SKILL

Di ORGANIZATION SKILL saya mendapatkan pengalaman organisasi di BINUS, sebagai BINUSIAN kita wajib mengikuti UKM yang menurut kita terbaik, Saya mengikuti 3 UKM yang terdiri dari : 1. CSC  2. Taekwondo  3. KMH. Selama saya mengikuti UKM saya mendapatkan pengalaman yang baru di Binus tentang kerjasama dan soft skill dalam kehidupan kita di perkuliahan Binus University.

 

5. CAMPUS LIFE ORIENTATION

Akhiran saya dapat melanjutkan FEP saya sampai CLO, di CLO kita belajar di BINUS selama satu semester, dan kita dibimbing oleh kakak BC kita tentang apa aja yang perlu diikuti dalam masa perkuliahan di BINUS selama kita menjadi mahasiswa di BINUS, dan saya mendapatkan jadwal perkuliahan dari hari selasa, kamis, jumat, dan sabtu.

 

Ini pengalaman saya di BINUS UNIVERSITY, udah selesai post saya hari ini, saya mengucapkan terima kasih.