TUGAS ALGORITMA SESI 4

BAGIAN-BAGIAN REPETITION/LOOPING:
1.FOR
2.WHILE
3.DO-WHILE

1.FOR
Gunanya untuk mengulang satu pernyataan sebanyak yang kita mau.
Script for(int i=0;i<=9;i++) { statement}
Pengulangan akan dilakukan dari 0-9, berarti ada 10x pengulangan.
Arti variable i=0 adalah nilai awal dari i adalah 0.
Arti i<=9 adalah maksimal pengulangan yang dilakukan adalah sampai 9.
Arti i++ adalah menambahkan nilai setiap pengulangan yang sudah di eksekusi,
contoh nya jika kita sudah memasukkan nilai di i [0] , maka akan langsung lanjut ke i [1] dan seterusnya hingga i [9].

2.WHILE
Hampir sama dengan For, namun dalam while sistemnya hampir sama juga dengan If. Berikut contoh scriptnya :
Int i=1;
While(i<=4)
{
Cout<<;
I++;
}
Sebelum penggunaan while, nilai integer harus di deklarasikan terlebih dahulu (int i=1).
Penggunaannya hampir sama dengan if, tetapi di akhir statement harus ada tanda variable++ (i++) untuk menyatakan pengulangan hingga 4x.

3.DO-WHILE
Merupakan statement pengulangan yang biasa digunakan untuk membuat menu dalam program. Secara umum proses do while sama dengan for ataupun while. Berikut contohnya :
do
{
Clrscr();
Cout<<”1. Jual“;
Cout<>i;

}while(i!=3);
Dalam statement di atas, ada 2 menu yang kita buat, yaitu menu jual dan beli. Dalam hal ini jika kita tidak menginput 3 (while(i!=3)) maka pengulangan terus berlangsung.

TUGAS ALGORITMA SESI 3

Selection definition

Syntax :
-If
-If-else
-Switch-case

1. Syntax Error
Error tata bahasa (sintaks) merupakan jenis error yang paling banyak terjadi dalam pembuatan program. Namun error ini paling mudah terdeteksi karena umumnya compiler atau interpreter dari masing-masing bahasa program akan melakukan pengecekan sebelum program dijalankan (saat dikompilasi). Lokasi baris yang menyebabkan error juga biasanya sudah ditunjukkan. Hanya perlu kejelian untuk memperbaikinya.

Sebagai contoh potongan program Bahasa C berikut ini akan error pada baris ke-4 karena pada baris sebelumnya (baris ke-3) statement belum ditutup menggunakan titik koma (;)

Code block
void main() {
int a=2, b=0;
printf(“%i”, a)
printf(“%i”, b);
}

2.Runtime Error
Tingkatan error selanjutnya adalah error runtime. Dimana error ini akan terdeteksi saat program dijalankan (di-running). Penyebabnya beragam, pada umumnya karena terjadi kesalahan dalam proses input, perhitungan dan juga dalam proses output. Sebagai contoh yang banyak terjadi adalah error runtime karena pembagian suatu bilangan dengan nol. Lihat contoh program bahasa c berikut ini! Secara sintaks tentu tidak terdapat error, namun jika dijalankan, operasi pembagian pada baris ke-5 akan menyebabkan error “division by zero”.

Code block
void main() {
int a=2, b=0;
printf(“%i”, a)
printf(“%i”, b);
printf(“%i”, a/b);
}

3.Logical Error
Jenis error yang satu ini merupakan jenis error yang paling susah dideteksi karena terjadinya bukan karena kesalahan penulisan (sintaks) atau kesalahan proses runtime, namun kesalahan dari sisi programmer, dalam hal ini algoritma yang digunakan. Karena logikanya salah, tentunya output yang dihasilkan juga akan salah. Untuk mendeteksi letak kesalahannya, bukanlah hal yang mudah. Terkadang kita harus merunut algoritma yang digunakan baris per baris (line-by-line).

Sebagai contoh error yang termasuk dalam jenis error logika adalah saat kita membuat program yang menghasilkan nilai luas dari suatu lingkaran yang jari-jarinya diinput oleh user. Jika user menginputkan nilai 7, tentu program seharusnya akan menampilkan nilai 154. Namun jika ternyata program tidak menghasilkan hasil sesuai yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai error logika (logical error).

Contoh program:

Code block
void main() {
int jari;
float luas;
printf(“Masukkan jari-jari : “);
scanf(“%i”, &jari);
luas = 2 * 3.14 * jari * jari;
printf(“%f”, luas);
}

4.Runtime -> Address memori
-> Pointer
-> Perhitungan
-> Memori
-> Overflow

TUGAS ALGORITMA SESI 2

1. ASSINGMENT OPERATORS
Operator yang digunakan untuk memberikan sebuah nilai pada sebuah variabel atau struktur data. Assignment operator (operator pengerjaan) menggunakan simbol titik dua diikuti oleh tanda sama dengan (: =)
Contoh : A: = B

2. BINARY OPERATORS
Disebut dengan binary operator (tanda operasi biner) karena operator ini digunakan untuk mengoperasikan 2 buah operand. Operand dapat berbentuk konstanta ataupun variabel. Operator ini digunakan untuk operasi aritmatika yang berhubungan dengan nilai tipe integer dan real.
Contoh :
Begin
WriTeln (15*5);
WriTeln (20/3);
WriTeln (20 div 3);
WriTeln (20 mod 3);
End.

3. UNARY OPERATORS
Disebut Unary karena operator ini hanya menggunakan sebuah operand saja. Unary operator dapat berupa unary minus dan unary plus. Unary minus adalah operator yang berupa tanda minus yang ganya digunakan pada sebuah numerik operand saja untuk menunjukan nilai negatif, baik pada operand numerik real, maupun numerik integer. Unary plus adalh operator untuk memberi tanda plus.
Contoh:
-5
-7 a+(-b)
-2.5 a+(+b)
+2.5

4. BITWISE OPERATORS
digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai integer.
Contoh:
# include
void main ( )
{
int m = 82, n = 26;
count<<m<<" << 2"<<" = "<< ( m << 2 ) << endl;
count<<m<> 2″<<" = "<> 2 ) << endl;
count<<m<<" & "<< n <<" = "<< ( m & n ) << endl;
count<<m<<" ! "<< n <<" = "<< ( m ! n ) << endl;
count<<m<<" ^ "<< n <<" = "<< ( m ^ n ) << endl;
count<<"~"<<m<<" = "<<~m<<endl;
}
Output:
82 <> 2 = 20
82 & 26 = 18
82 ! 26 = 90
82 ^ 26 = 72
~82 = -83

5. RELATIONAL OPERATORS
Relational operator (Operator Hubungan) digunakan untuk membandingkan hubungan antara dua buah operand dan akan didapatkan hasil tipe boolean, yaitu true atau false.
Contoh:
Var
a, b : integer;
Begin
a = 5;
b = 3;
Writeln (a=b);
Writeln (a=5);
Writeln (ab);
Writeln (a>b);
Writeln (a>=b);
Writeln (a<b);
Writeln (a<=b)
End.
Bila dijalankan:
False
True
True
True
True
False
False

6. LOGICAL OPERATORS
Terdapat 4 buah logical operator, yaitu Not, And, Or dan Xor. Bentuk operator ini sama dengan bitwise operator, tetapi penggunaanya lain. Logical operator bekerja dengan nilai – nilai logika, yaitu True dan False.
Contoh:
Begin
Writeln (not True);
Writeln (not False);
Writeln (True And False);
Writeln (True Or False);
Writeln (True Xor False);
End.
Bila dijalankan:
False
True
False
True
True
Set Operator
Set operator digunakan unt/uk operasi himpunan.
Contoh:
Type
BilanganHex = Set of char;
Ver
Hexa : Bilangan Hex;
Begin
Hexa := ['0', , '9','A', , 'F'];


7. STRING OPERATORS
String operator digunakan untuk operasi string. Hanya ada sebuah operator string saja, yaitu operator + yang digunkan untuk menggabung 2 buah nilai string.
Contoh:
Nama1, Nama2, Nama3 : string[15];
Begin
Nama1 := ‘JOKO’;
Nama2 := ‘JONI’
Nama3 := Nama1 + Nama2;
Writeln (Nama3)
End.

Algoritma dan Pemrograman

  • 1. OOP adalah Pemrograman berorientasi objek, paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya,
  • 2. Inheritance atau Pewarisan/Penurunan adalah konsep pemrograman dimana sebuah class dapat ‘menurunkanproperty dan method yang dimilikinya kepada class lain. Konsep inheritance digunakan untuk memanfaatkan fitur ‘code reuse’ untuk menghindari duplikasi kode program.konsep inheritance membuat sebuah struktur atau ‘hierarchyclass dalam kode program. Class yang akan ‘diturunkan’ bisa disebut sebagai class induk (parent class), super class, atau base class. Sedangkan class yang ‘menerima penurunan’ bisa disebut sebagai class anak (child class), sub class, derived class atauheir class.
  • 3.Enkapsulasi adalah pembungkus, pembungkus disini dimaksudkan untuk menjaga suatu proses program agar tidak dapat diakses secara sembarangan atau di intervensi oleh program lain. Konsep enkapsulasi sangat penting dilakukan untuk menjaga kebutuhan program agar dapat diakses sewaktu-waktu, sekaligus menjaga program tersebut.
  • 4. Polymorphism adalah suatu aksi yang memungkinkan pemrogram menyampaikan pesan tertentu keluar dari hirarki obyeknya, dimana obyek yang berbeda memberikan tanggapan/respon terhadap pesan yang sama sesuai dengan sifat masing-masing obyek. Atau Polymorphic dapat berarti banyak bentuk, maksudnya yaitu kita dapat menimpa (override), suatu method, yang berasal dari parent class (super class) dimana object tersebut diturunkan, sehingga memiliki kelakuan yang berbeda.